PreTest OO
ANALISA PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBYEK (OOAD)
-Berorientasi Objek (Object Oriented) merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berinteraksi.
-Metoda Berorientasi-Objek memberikan sekumpulan teknik untuk menganalisis, mendekomposisi dan memodularisasi arsitektur sistem perangkat lunak.
-Sistem Berorientasi Objek
-Sistem sendiri didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa elemen (modul) yang saling berhubungan (berinteraksi) untuk mencapai suatu tujuan/output (output disesuaikan dengan kebutuhan pengguna).
-Sedangkan sistem yang berorientasi objek diurai kedalam sejumlah/sekumpulan obyek(konsep, abstrak, benda) dalam dunia nyata yang saling berkomunikasi dan melaksanakan sejumlah pelayanan secara desentralisasi.
Setiap obyek membungkus (encapsulate) sejumlah prosedur dan data yang berinteraksi dengan obyek lainnya melalui suatu pesan (message).
-Berorientasi Objek (Object Oriented) merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berinteraksi.
-Metoda Berorientasi-Objek memberikan sekumpulan teknik untuk menganalisis, mendekomposisi dan memodularisasi arsitektur sistem perangkat lunak.
-Sistem Berorientasi Objek
-Sistem sendiri didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa elemen (modul) yang saling berhubungan (berinteraksi) untuk mencapai suatu tujuan/output (output disesuaikan dengan kebutuhan pengguna).
-Sedangkan sistem yang berorientasi objek diurai kedalam sejumlah/sekumpulan obyek(konsep, abstrak, benda) dalam dunia nyata yang saling berkomunikasi dan melaksanakan sejumlah pelayanan secara desentralisasi.
Setiap obyek membungkus (encapsulate) sejumlah prosedur dan data yang berinteraksi dengan obyek lainnya melalui suatu pesan (message).
Sejarah berorientasi
objek
Pemrograman berorientasi objek pertama-tama dibicarakan pada akhir tahun 1960 menggunakan bahasa SIMULA. Pada tahun 1970, bahasa pemrograman Smaltalk dikembangkan oleh Xerox PARC. Pada saat itu sebagian lain dari dunia menggunakan COBOL dan FORTRAN dengan metode dekomposisi fungsional. Perubahan terjadi selama beberapa dekade sampai dikenalnya faktor utama, yaitu :
Konsep dasar berorientasi objek
Konsep dasar pendekatan berorientasi objek mencapai kematangan. Pada umumnya, perhatian pada masalah coding telah berubah menjadi masalah analisa dan desain.
Pemrograman berorientasi objek pertama-tama dibicarakan pada akhir tahun 1960 menggunakan bahasa SIMULA. Pada tahun 1970, bahasa pemrograman Smaltalk dikembangkan oleh Xerox PARC. Pada saat itu sebagian lain dari dunia menggunakan COBOL dan FORTRAN dengan metode dekomposisi fungsional. Perubahan terjadi selama beberapa dekade sampai dikenalnya faktor utama, yaitu :
Konsep dasar berorientasi objek
Konsep dasar pendekatan berorientasi objek mencapai kematangan. Pada umumnya, perhatian pada masalah coding telah berubah menjadi masalah analisa dan desain.
Teknologi dasar
pembangunan system
Gagasan tentang coding sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman yang tersedia. Sangat sulit memikirkan pemrograman terstruktur bila yang tersedia adalah Assembler, tetapi lebih mudah bila menggunakan Pascal. Sama halnya akan sulit untuk membuat coding berorientasi objek bila bahasa pemrograman yang dipilih COBOL atau FORTRAN. Hal ini lebih mudah bila menggunakan Java, C++, Borland Pascal versi baru, Smalltalk dan Ada.
Gagasan tentang coding sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman yang tersedia. Sangat sulit memikirkan pemrograman terstruktur bila yang tersedia adalah Assembler, tetapi lebih mudah bila menggunakan Pascal. Sama halnya akan sulit untuk membuat coding berorientasi objek bila bahasa pemrograman yang dipilih COBOL atau FORTRAN. Hal ini lebih mudah bila menggunakan Java, C++, Borland Pascal versi baru, Smalltalk dan Ada.
- Penggunaan
model
Banyak organisasi mendapatkan bahwa sistem yang dibangun pada saat ini cenderung berorientasi data dari pada sistem yang dibangun sekitar tahun 1970 dan 1980. Kompleksitas fungsional kurang diperhatikan dari pada waktu sebelumnya, penggunaan model mendapatkan prioritas yang lebih besar.
Banyak organisasi mendapatkan bahwa sistem yang dibangun pada saat ini cenderung berorientasi data dari pada sistem yang dibangun sekitar tahun 1970 dan 1980. Kompleksitas fungsional kurang diperhatikan dari pada waktu sebelumnya, penggunaan model mendapatkan prioritas yang lebih besar.
Terdapat tujuh macam tujuan dan keuntungan dari Analisis
Berorientasi Objek, yaitu :
1. Pewarisan dapat memberikan identifikasi sesuatu yang umum pada atribut dan metoda
2. Penggambaran yang konsisten dari sistem, pada tahap analisis dan desain
3. Hasil analisis dapat digunakan kembali
4. Mengurangi jarak antara aktivitas analisis yang berbeda dengan membuat atribut dan metode menjadi satu kesatuan
5. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan
6. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan
7. Menjaga stabilitas atas perubahan kebutuhan pada sistem yang sama
1. Pewarisan dapat memberikan identifikasi sesuatu yang umum pada atribut dan metoda
2. Penggambaran yang konsisten dari sistem, pada tahap analisis dan desain
3. Hasil analisis dapat digunakan kembali
4. Mengurangi jarak antara aktivitas analisis yang berbeda dengan membuat atribut dan metode menjadi satu kesatuan
5. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan
6. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan
7. Menjaga stabilitas atas perubahan kebutuhan pada sistem yang sama
PostTest OO
Kelebihan analisa dan
perancangan berorientasi objek :
· Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam
pembangunan sistem
· Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level
organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih
tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
· Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis,
sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga
akhir pembangunan sistem.
· Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan
implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi
dengan berbagai lingkungan eksekusi.
· Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di
mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam
sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
· Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang
tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada
pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
· Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan
kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman
dan reduksi harga.
· OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
· Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah
masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara
terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan
pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan
kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan analisa
dan perancangan berorientasi objek :
· Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
· Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan
SSAD.
· Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada
SSAD.
· Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek
yang dibutuhkan sistem.
· Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk
melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak
berbasis pada fungsional sistem.
· OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru,
yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya
adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD,
karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
· Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan
konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan
digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse,
akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).
Kelebihan analisa dan
perancangan berorientasi terstruktur
· Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
· Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
· SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini
mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
· Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan
SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
· SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada
berbagai industry.
· SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini
sudah matang dan layak untuk digunakan.
· SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai
kebutuhan
· SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan analisa
dan perancangan berorientasi terstruktur
· SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
· SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
· Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
· Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative
(waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
· Interaksi antara analisis atau pengguna tidak
komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak
adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
· Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak
cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga
sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
· Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin
menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
· SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
Kesimpulan nya adalah :
dapat di lihat dari kelebihan nya lebih banyak analisa dan perancangan berorientasi objek, dapat saya tarik kesimpulan kalau analisa dan perancangan berorientasi objek lebih unggul karena analisa dan perancangan berorientasi objek dia dapat membuat suatu projek yang lebih besar selain itu juga dalam hal maintenance dia lebih handal karena memiliki solusi-solusi nya seperti pengkapsulan dll.
· SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
Kesimpulan nya adalah :
dapat di lihat dari kelebihan nya lebih banyak analisa dan perancangan berorientasi objek, dapat saya tarik kesimpulan kalau analisa dan perancangan berorientasi objek lebih unggul karena analisa dan perancangan berorientasi objek dia dapat membuat suatu projek yang lebih besar selain itu juga dalam hal maintenance dia lebih handal karena memiliki solusi-solusi nya seperti pengkapsulan dll.